Pembahasan mengenai media tanam pasti akan sangat menarik buat Anda yang menekuni dunia pertanian.
Cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah ini kian hari banyak peminatnya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa lambat laun keberadan tanah semakin berkurang saja.
Beruntungnya metode pertanian hidroponik bisa dilakukan oleh siapapun dan tidak terlalu membutuhkan waktu yang banyak.
Nah, untuk kamu yang hendak memulai bercocok tanam secara hidroponik, maka sebaiknya terlebih dahulu mengenali beragam jenis media tanam hidroponik yang paling mudah diaplikasikan dan mudah juga untuk didapatkan.
Berikut ini tentang beberapa jenis media tanam hidroponik lengkap disertai kelebihannya. Mari kita perhatikan dengan seksama!
1. Arang Sekam
Inilah salah satu media tanam hidroponik yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh masyarakat. Banyak sekali kelebihan yang bisa kita dapatkan dari arang sekam, antara lain :
- Media tanam hidroponik yang efisien, murah dan steril
- Terdapat komponen kimia yang akan membantu tumbuh kembang tanaman, seperti kadar air, protein kasar, lemak, abu, serat kasar, oksigen, karbon, hidrogen, silikat, dan karbohidrat. Harga relatif lebih murah yang tentunya sangat disukai oleh masyarakat.
- Mendapatkannya juga mudah, apalagi jika kamu tinggal di desa mungkin bisa mendapatkan secara gratis, dan pembuatannya cenderung lebih mudah. Dari segi berat lebih ringan dan mengaplikasikannya juga tidak sulit.
- Karena proses pembuatannya dengan cara dibakar, semua unsur yang dapat membahayakan tanaman sudah hilang.
Bagi kamu yang sedang membutuhkan media tanam hidroponik, mungkin arang sekam bisa menjadi alternatif yang cukup memabntu.
2. Spons
Bagi orang yang sudah lama membudidayakan tanaman hias tentu sangat familiar dengan spons. Media tanam hidroponik ini ketika sudah diaplikasikan akan sangat mudah untuk dipindahkan maupun ditempatkan dimana saja, karena memang beratnya paling ringan diantara semua media tanam.
Meskipun memiliki berat yang ringan, spons sudah tidak lagi membutuhkan pemberat, sebab pada saat disiram air spons menyerapnya dengan maksimal sehingga tanaman menjadi tegak.
Hasil media tanam hidroponik berupa spons ini cukup menggembirakan, yaitu dari segi waktu spons lumayan awet dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, perkembangan tanaman lebih prima, tanaman cenderung lebih subur tanpa memerlukan proses adaptasi, karena seratnya yang padat sehingga mampu untuk menyimpan kandungan air hingga dua minggu dan yang paling penting relatif kebal terhadap jamur yang mengandung resiko untuk merusak tanaman.
Banyak orang yang sudah membuktikan kelebihan tersebut, jadi jangan takut untuk mencobanya.
3. Expanded Clay
Masih asing dengan nama ini kah? Ya, media tanaman hidroponik ini memang tergolong penemuan yang cukup baru di dunia pertanian. Expanded clay atau juga dikenal dengan hidroton adalah produk yang didapatkan dari proses pemanasan tanah liat dengan suhu mencapai 1000 derajat celcius atau bahkan lebih.
Dan yang Anda perlu tahu, media tanam ini begitu populer bagi kalangan petani hidroponik di Jerman.
Banyak yang menilai expanded clay sebagai media tanam yang efisien, praktis serta mudah diaplikasikan sebab memiliki bentuk berupa bulatan-bulatan tanah berukuran kecil seperti hanya kelereng.
4. Cocopeat (Serbuk Sabut Kelapa)
Pada awalnya sabut kelapa hanya dikenal sebagai keset, pencuci panci dan dijadikan sapu. Perlahan tapi pasti, semua itu mulai bergeser ketika pada tahun 1980an penelitian Dutch Platin berhasil menemukan bahwa serbuk halus yang ada pada sabut kelapa dapat digunakan sebagai media bercocok tanam hidroponik.
Setelah penemuan ini, masyarakat luar negeri menyakini bahwa cocopeat atau sabut kelapa memiliki daya tampung yang tinggi untuk menyimpan air. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya menahan air 6-9 kali lipat dari volumenya atau 73%.
Maka, jika kamu menginginkan media tanam hidroponik yang paling hemat air, salah satunya bisa menggunakan serbuk sabut kelapa.
5. Rockwool
Belum lengkap rasanya jika tidak menyebutkan media tanam yang satu ini, media tanam hidroponik ramah lingkungan yang terbuat dengan bahan dasar batu bara, batu basalt dan batu kapur yang dibakar dengan suhu 1600 derajat celcius sampai meleleh serupa lava yang setelah itu berubah bentuk menjadi serat-serat ketika sudah dingin ini.
Bisa dibilang rockwool tidak kalah terkenal jika dibandingkan dengan expanded clay di kalangan para petani yang memakai sistem hidroponik. Hal ini disebabkan rockwool memiliki keunggulan yang cukup berbeda dan tidak dimiliki media tanam lainnya, khususnya dalam perbandingan komposisi udara dan air yang mampu disimpan dengan sangat baik.
Namun yang perlu diketahui adalah rockwool mengandung tingkat keasaman yang relatif lebih tinggi untk beberapa jenis tanaman, sehingga membutuhkan sentuhan khusus sebelum menggunakan media tanam hidroponik ini.
6. Perlit
Perlit adalah media tanam yang mempunyai sifat anorganik dan terbuat dari batu slika yang dipanaskan dengan suhu tinggi hingga mencair dan kemudian diubah menjadi ukuran yang lebih kecil. Nah, wujud dari perlit ini sendirii ialah mineral dengan berat yang ringan, memiliki kemampuan tukar kation dan daya serap air yang tidak banyak.
Untuk kelebihan dari media tanam hidroponik ini adalah dapat menampung unsur hara atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah yang cukup tinggi dan juga memiliki sistem drainase yang baik.
Jika Anda hendak menggunakan perlit sebagai media tanam, lebih disarankan untuk mengkombinasikan dengan bahan dasar tanam yang bersifat organik. Hal ini dilakukan agar tumbuhan lebih optimal dalam menyerap nutrisi atau unsur hara yang ada.
7. Pasir
Adakah dari kita yang tidak mengenal pasir? Biasanya orang menggunakan sumber daya alam ini untuk bahan baku pembangunan. Namun tahukah Anda bahwa sebenarnya pasir juga merupakan media tanam hidroponik yang mempunyai segudang kelebihan?
Para petani hidroponik memakai pasir karena dianugrahi bobot yang cukup berat sehingga tidak sulit untuk membuat tanaman berdiri tegak. Tidak hanya itu, pasir juga mudah basah dan mudah mengering kembali sebab memiliki pori-pori yang berukuran makro dalam jumlah banyak. Dari sifat dasarnya tersebut, pasir dapat menghasilkan sirkulasi udara yang cukup baik untuk akar tumbuhan.
Oleh sebab itu, tidak heran jika pasir dinilai sebagai salah satu media tanam hidroponik yang paling cocok untuk pertumbuhan bibit, perakaran stek batang tanaman dan proses penyemau benih.
Itulah beberapa media tanam yang Anda bisa digunakan untuk menanam hidroponik, tentunya kamu bisa manfaatkan bahan-bahannya yang ada disekitar lingkungan Anda.
Tentunya untuk mendapatkan hasil terbaik Anda harus banyak melakukan percobaan, sehingga Anda menemukan pola-pola bercocok tanam yang baik dan apa media tanam yang bisa diaplikasikan.
No comments:
Post a Comment